BBM Naik, Siapa Takut?
Kenaikan harga BBM yang berdampak pada melonjaknya harga
kebutuhan pokok, rupanya tidak berpengaruh pada harga jual jagung bakar di Kota
Kupang. Berdasarkan hasil wawancara kami dengan 2 orang penjual Jagung bakar di
tempat yang berbeda yaitu Teddys dan Jln. Eltari, Kenaikan BBM beberapa bulan
lalu sama sekali tidak merisaukan para penjualan tersebut.
“Harga tetap sama dari dulu” Kata Rahel yang telah
menggeluti usaha jagung bakar selama 3 tahun terakhir. Begitu pula kata Ima,
wanita paruh baya asal Bena yang mengatakan “Walaupun BBM naik, Harga jagung
tetap sama, ada yang Rp. 5000, ada yang Rp. 7500.”. Ketika ditanyakan pada
kedua penjual tersebut, apa yang dapat membuat harga jagung bakar meningkat,
keduanya memberi jawaban senada yaitu karena adanya ketiadaan produksi jagung
pada saat awal penanaman padi ( Januari–Februari) di Oesao yang merupakan
tempat produksi jagung bagi para penjual jagung bakar di Kota Kupang. Pada saat
ketiadaan produksi jagung, harga jagung dapat melonjak 100% yaitu berkisar
antara Rp. 10.000/ 3 tongol jagung, sedangkan pada saat produksi, harga jagung
adalah Rp. 10.000/ 7-8 tongkol jagung.
Dari hasil wawancara tersebut, dapat disimpulkan bahwa
kenaikan BBM sama sekali tak berpengaruh terhadap harga jual Jagung Bakar di
Kota Kupang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar