Sabtu, 24 Mei 2014

BBM Naik, siapa takut?



BBM Naik, Siapa Takut?
Kenaikan harga BBM yang berdampak pada melonjaknya harga kebutuhan pokok, rupanya tidak berpengaruh pada harga jual jagung bakar di Kota Kupang. Berdasarkan hasil wawancara kami dengan 2 orang penjual Jagung bakar di tempat yang berbeda yaitu Teddys dan Jln. Eltari, Kenaikan BBM beberapa bulan lalu sama sekali tidak merisaukan para penjualan tersebut.
“Harga tetap sama dari dulu” Kata Rahel yang telah menggeluti usaha jagung bakar selama 3 tahun terakhir. Begitu pula kata Ima, wanita paruh baya asal Bena yang mengatakan “Walaupun BBM naik, Harga jagung tetap sama, ada yang Rp. 5000, ada yang Rp. 7500.”. Ketika ditanyakan pada kedua penjual tersebut, apa yang dapat membuat harga jagung bakar meningkat, keduanya memberi jawaban senada yaitu karena adanya ketiadaan produksi jagung pada saat awal penanaman padi ( Januari–Februari) di Oesao yang merupakan tempat produksi jagung bagi para penjual jagung bakar di Kota Kupang. Pada saat ketiadaan produksi jagung, harga jagung dapat melonjak 100% yaitu berkisar antara Rp. 10.000/ 3 tongol jagung, sedangkan pada saat produksi, harga jagung adalah Rp. 10.000/ 7-8 tongkol jagung.
Dari hasil wawancara tersebut, dapat disimpulkan bahwa kenaikan BBM sama sekali tak berpengaruh terhadap harga jual Jagung Bakar di Kota Kupang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar