TOR
(Term Of Reference)
PENGARUH PENGGUNAAN
POLLARD SEBAGAI PENGGANTI JAGUNG TERHADAP KONSUMSI RANSUM DAN PERTAMBAHAN BERAT
BADAN PADA TERNAK BABI PERANAKAN LANDRATE
Oleh
ARKHIMEDES
E. LAKAPU
NIM :
0905031986
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Kebutuhan akan daging sebagai salah satu sumber protein
hewani terus meningkat seiring dengan meningkatnya laju populasi penduduk
sekitar 1,5% per tahun. Selain itu, denggan semakin meningkatnya pengetahuan
dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya bahan makanan bergizi maka tidak
cukup hanya dari segi kuantitas saja yang menjadi tolak ukur, maka daging
berkualitas juga menjadi bahan pertimbangan bagi konsumen. Hal ini dapat menjadi
perhatian bagi sektor peternakan dalam penyediaannya.
Ternak babi merupakan salah satu sumber protein hewani
yang dapat mensubstitusi daging bagi masyarakat Indonesia yang dapat
mengkonsumsinya kira – kira berjumlah 30 juta jiwa. Adapun keistimewaan dalam
pemeliharaan ternak babi diantaranya adalah bersifat prolific (Banyak anak tiap kelahiran), efisiensi dalam menggunakan
sisa – sisa hasil pertanian menjadi bahan pakan bergizi tinggi, dan presentase
karkas yang tinggi (65 – 75 %).
Ternak babi memiliki perbedaan dengan ternak ruminansia
seperti sapi, kerbau, kambing, dan domba karena ternak babi hanya memiliki
lambung tunggal atau yang dikenal dengan ternak monogastric, dimana sebagian besar bahan pakannya (80 – 90 %)
terdiri dari tanaman biji – bijian (sereal) dan hasil ikutannya. Salah satu
bahan pakan yang banyak digunakan adalah jagung. Penggunaan bahan pakan sumber
hijauan sangat terbatas pemanfaatannya bagi ternak babi mengingat sistem
pencernaan pada ternak babi banyak dilakukan secara enzimatis.
Faktor pakan sangat mempengaruhi daya produksi ternak
babi, sebab ternak babi sangat sensitif terhadap pengaruh ketersediaan zat
makanan yang tidak mencukupi. Oleh karena itu ketersediaan ransum perlu
diperhatikan, mengingat biaya ransum adalah biaya tunggal terbesar (60 – 80 % )
dari total biaya produksi.
Ada beberapa kendala dalam penyediaan jagung sebagai
bahan pakan ternak babi yaitu harga yang berfluktuasi, ketersediaannya masih
kurang, dan adanya persaingan dengan manusia maupun ternak lain, misalnya
unggas. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perlu diupayakan mencari pakan
alternatif yang dapat menggantikan jagung sebagai pakan ternak, tentu saja
dengan kandungan nutrisi yang hampir sama dengan jagung. Ada beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam memilih bahan pakan alternatif diantaranya:
hargamurah, palatabel, ketersediaannya terjamin dan kontinyu, mudah diperoleh,
dan mengandung nilai gizi yang dapat menunjang pertumbuhan ternak babi.
Pollard merupakan
hasil ikutan dari penggilingan gandum yang mempunyai potensi untuk dijadikan
sebagai pakan alternatif pengganti jagung, dan inin dapat diketahui dari
kandungan protein pollard yang cukup
tinggi yaitu 15,1%. Selain itu harga pollard lebih murah daripada jagung,dan
ketersediaan pollard selalu ada
selama penggilingan gandum berjalan. Kelemahan pollard adalah mempunyai kandungan serat kasar yang lebih tinggi daripada jagung,sehingga perlu
diperhatikan jumlah penggunaannya pada ternak babi yang masih muda. Pengujian
terhadap mutu suatu pakan dapat dilihat dari penampilan ternak diantaranya
jumlah konsumsi ransum dan pertambahan berat badan ternak. Berdasarkan uraian
dan permasalahan di atas, maka penulis ingin melakukan penelitian yang berjudul
“Pengaruh Penggunaan
Pollard Sebagai Pengganti Jagung Terhadap Konsumsi Ransum Dan Pertambahan Berat
Badan Pada Ternak Babi Peranakan Landrate”
Rumusan Masalah
Berdasarkan
gambaran latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan beberapa masalah
sebagai berikut:
1. Apa
pengaruh dari penggunaan Pollard dalam ransum terhadap konsumsi pakan dari
ternak babi?
2. Apa
pengaruh penggunaan pollard dalam ransum terhadap pertambahan berat badan (PBB)
ternak babi?
Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui seberapa besar pollard dapat mensubstitusi jagung dalam
ransum terhadap konsumsi ransum dan pertambahan berat badan pada ternak babi
peranakan landrate.
Manfaat
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai
berikut :
1.
Memberi informasi tentang seberapa besar tingkat penggunan pollard untuk
menggantikan jagung dalam ransum ternak babi.
2.
Menurunkan biaya ransum tanpa mengorbankan kualitas ternak babi
3.
Meningkatkan produksi daging sebagai sumber protein hewani guna
memenuhi kebutuhan gizi masyarakat.
MATERI DAN METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu
Penelitian
Penelitian
akan dilaksanakan di Dusun Neke Tuke,Desa Baumata Timur, Kecamatan Taebenu,
Kabupaten Kupang menggunakan kandang babi milik Bapak Made S. Aryanta. Waktu
penelitian ini berlangsung selama 8 minggu yang terbagi dalam 2 periode yaitu 2
minggu periode penyesuaian dan 6 minggu periode pengumpulan data.
Materi Penelitian
Ternak
Penelitian
ini menggunakan 12 ekor ternak babi betina peranakan landrate fase grower
dengan kisaran umur 2 – 3 bulan dan berat antara 20 – 40 kg.
Perlengkapan
Perlengkapan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang individual yang dilengkapi
tempat air minum dan tempat pakan. Perlengkapan lain adalah timbangan, bak
penyimpanan ransum, sekop, sapu lidi, ember, kamera.
Metode Penelitian
Rancangan
percobaan
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang
terdiri dari lima perlakuan masing – masing 0, 25, 50, 75, dan 100 penggantian jagung dengan pollard dari tingkat penggunaan jagung
tertinggi (80%) dalam ransum. Masing – masing perlakuan terdiri dari empat
ulangan. Dengan demikian penelitian ini menggunakan 20 ekor ternak babi.
Metode
matematik yang digunakan (Stell dan Torrie, 1989) dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
Yij = µ + α і + εij
Keterangan :
Yij =
Nilai harapan dari perlakuan ke- i pada ulangan ke-j
µ =
Nilai rataan umum
α і =
Pengaruh perlakuan ke-i = 1,2,3,4,5
εij =
Galat perlakuan ke-i pada ulangan ke-j = 1,2,3,4,5
Data
dianalisis dengan analysis of variance (
ANOVA) dan apabila ada perbedaan yang nyata (P<0,05) antara perlakuan, maka
dilanjutkan dengan uji jarak Duncan ( Steel
dan Torrie, 1989).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar