Mati
Aku melihat harapan berubah pucat dalam
rangkaian waktu...
Ia berlahan berbalik pergi menjauh entah
kemana...
Jiwa yang bergairah, hati yang membara lenyap
di persimpangan jalan..
Menghilang di sisi – sisi luka sayatan
kepahitan...
Berlahan – lahan luka makin dalam, sakit, perih
tak tertahankan...
Mungkin malaikat pencabut nyawa telah berdiri
di sampingnya...
Menunggu sambil mengacungkan pedangnya....
Semua lagu yang pernah kunyanyikan kini tinggal
melodi syahdu yang patah...
Semua yang pernah kutuliskan.. kini hanyalah
kata – kata hambar tak berarti...
Semua cerita yang pernah ku kumandangkan...
kini seperti serpihan – serpihan usang....
Bila tiba saatnya malam membisu...
Biarlah aku pun ada di sana...
Diam seribu bahasa...
Mati..
............................................